Warga mulai memadati pintu masuk Stadion Utama Lukas Enembe, Kampung Harapan Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, jelang pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Aparat yang siaga tampak sibuk mengatur arus lalu lintas, parkiran kendaraan baik roda dua maupun roda empat, dan mengatur warga yang berdatangan ke lokasi stadion. Warga berdatangan dari berbagai penjuru untuk hendak masuk ke stadion melalui tiga pintu masuk. Meski padat, namun tak berdesak desakan.
Hanya saja, sebagian menaati protokol kesehatan dengan memakai masker dan mencuci tangan, lainnya lagi tak memakai masker. Masing masing pintu masuk dijaga ketat, warga yang masuk diperiksa dan harus membawa undangan dan memakai ID Card yang dikeluarkan oleh Panitia. Pintu masuk bagian tengah, tampak papan ditempel kertas bertuliskan akses masuk media dan undangan.
Khusus media/wartawan yang ID Card nya tertempel hologram paspampres berwarna merah, panitia menempel nomor kursi untuk duduk dalam stadion. Warga dan wartawan yang melalui pintu masuk itu diperiksa secara ketat, baik barang bawaan yang dibawah maupun orang yang bersangkutan. Melewati jalur pertama, pemeriksaan kembali dilakukan di jalur kedua.
Aparat TNI yang bertugas harus menggeledah tas yang dibawah. Setelah itu, terakhir yakni masuk kedalam stadion utama Lukas Enembe lalu mencari tempat duduk sesuai nomor yang ditempel. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid 19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan, diizinkannya kegiatan ini melalui pertimbangan penuh dan mengutamakan prinsip kehati hatian.
"Dalam pelaksanaannya pun dilakukan monitoring dan evaluasi protokol kesehatan berkelanjutan untuk memastikan kegiatan dapat berjalan dengan baik. Dan disaat bersamaan pencegahan terhadap penyebaran virus COVID 19 dapat dioptimalkan," Wiku dalam Keterangan Pers baru baru ini. Dalam pedoman pembukaan acara besar yang diumumkan kepada publik, terdapat rambu rambu yang harus diperhatikan oleh penyelenggara acara. Seluruh elemen yang terlibat dalam penyelenggaraan PON seperti atlet, ofisial, panitia, penonton, masyarakat di sekitar lokasi harus menjalankan protokol kesehatan secara ketat dan telah mendapatkan vaksinasi minimal dosis pertama.
Instruksi khusus diberikan kepada Bupati Jayapura yang menjadi tuan rumah upacara pembukaan dan penutupan PON XX Papua. Seperti pembatasan jumlah penonton maksimal 10.000 orang yang sudah termasuk undangan VVIP, VIP, Paspampres, TNI/Polri dan tenaga kesehatan. Lalu, diinstruksikan juga untuk tidak memasang tenda untuk kegiatan nonton bareng di luar stadion.
Kepada masyarakat diminta untuk menyaksikan pertandingan di rumah masing masing. Panitia juga harus elakukan pemeriksaan kesehatan bagi tamu dan penonton dengan menunjukkan hasil negatif tes PCR 2 x 24 jam atau hasil negatif tes antigen 1 x 24 jam. Disertai bukti telah divaksin saat proses penukaran gelang 1 sampai dengan 3 hari sebelum hari H.
Kemudian dalam melakukan pengawasan kedisiplinan protokol kesehatan secara persuasif dan simpatik. Menyediakan fasilitas kesehatan ambulans beserta tenaga kesehatan di sejumlah titik tertentu didalam maupun diluar stadion. "Apabila ditemukan tamu atau penonton yang positif, maka tidak diizinkan memasuki lokasi pertandingan PON XX Papua 2021. Selanjutnya tamu atau penonton yang positif harus diisolasi atau dilakukan penanganan sesuai kondisi dan waktu yang ditentukan serta dilakukan pelacakan secara intensif terhadap orang yang berinteraksi dengan tamu yang positif tersebut," lanjut Wiku. Selain itu dalam instruksi yang sama terdapat arahan khusus kepada lima kepala daerah tempat penyelenggaraan pertandingan PON ke 20 itu yakni Bupati Jayapura, Bupati Merauke, Bupati Keerom, Bupati Mimika dan Walikota Jayapura. Yaitu pembatasan jumlah yang hadir langsung pada seluruh venue pertandingan maksimal 25% dari kapasitas total, melakukan skrining secara digital namun tetap adaptif dan menyesuaikan kondisi dilapangan.
Berikutnya, memastikan tamu atau penonton menunjukkan hasil negatif tes PCR 2 x 24 jam atau hasil negatif tes antigen 1 x 24 jam saat proses akreditasi menjelang masuk ke Stadion. Kemudian melakukan pengawasan dan penegakan protokol kesehatan dengan cara yang persuasif dan simpatik terhadap penonton, menyediakan fasilitas kesehatan dan ambulans beserta tenaga kesehatan di sejumlah titik tertentu didalam maupun diluar stadion. "Petunjuk ini wajib dilaksanakan dengan baik dan melakukan perbaikan berkelanjutan. Dimohon kepada masyarakat sekitar untuk ikut serta mengawasi dan mematuhi aturan yang disusun tersebut," tegas Wiku.