Surat An Nazi’at (Malaikat yang Mencabut) Ayat 1-46, Dilengkapi Bacaan Arab, Latin, serta Terjemahan

Surat An Nazi'at adalah surat ke 79 di dalam kitab suci Al Qur'an. Surat ini terdiri dari 46 ayat dan memiliki arti malaikat yang mencabut. Dalam surat ini Allah bersumpah dengan malaikat pencabut nyawa yang mencabut nyawa orang kafir dengan keras.

Sedangkan jiwa orang beriman akan dicabut dengan halus dan tenang. Surat ini juga terdapat peringatan terjadinya hari kiamat. Pada saat malaikat meniup sangkakala yang pertama, maka seluruh makhluk hidup di alam semesta akan mati.

Kemudian, Allah menghidupkan kembali dari mereka setelah tiupan sangkakala yang kedua. Orang orang kafir meragukan hari kiamat dan bertanya pada Nabi Muhammad kapan terjadinya hari kiamat. Hanya Allah yang mengetahui kapan terjadinya hari kiamat.

Pada hari kiamat, seluruh makhluk akan merasa kehidupan di dunia sangatlah cepat. Selengkapnya, simak surat An Nazi'at dengan bacaan arab dan latin, serta arti dalam bahasa Indonesia berikut ini. بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Artinya: Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang وَالنّٰزِعٰتِ غَرْقًاۙ ١ Artinya: Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras.

وَّالنّٰشِطٰتِ نَشْطًاۙ ٢ Artinya: Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah lembut. وَّالسّٰبِحٰتِ سَبْحًاۙ ٣

Artinya: Demi (malaikat) yang turun dari langit dengan cepat, فَالسّٰبِقٰتِ سَبْقًاۙ ٤ Artinya: dan (malaikat) yang mendahului dengan kencang,

فَالْمُدَبِّرٰتِ اَمْرًاۘ ٥ Artinya: dan (malaikat) yang mengatur urusan (dunia). يَوْمَ تَرْجُفُ الرَّاجِفَةُۙ ٦

Artinya: (Sungguh, kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama mengguncangkan alam, تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ ۗ ٧ Artinya: (tiupan pertama) itu diiringi oleh tiupan kedua.

قُلُوْبٌ يَّوْمَىِٕذٍ وَّاجِفَةٌۙ ٨ Artinya: Hati manusia pada waktu itu merasa sangat takut, اَبْصَارُهَا خَاشِعَةٌ ۘ ٩

Artinya: pandangannya tunduk. Artinya: (Orang orang kafir) berkata, “Apakah kita benar benar akan dikembalikan kepada kehidupan yang semula? ءَاِذَا كُنَّا عِظَامًا نَّخِرَةً ۗ ١١

Artinya: Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kita telah menjadi tulang belulang yang hancur?” قَالُوْا تِلْكَ اِذًا كَرَّةٌ خَاسِرَةٌ ۘ ١٢ Artinya: Mereka berkata, “Kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan.”

فَاِنَّمَا هِيَ زَجْرَةٌ وَّاحِدَةٌۙ ١٣ Artinya: Maka pengembalian itu hanyalah dengan sekali tiupan saja. فَاِذَا هُمْ بِالسَّاهِرَةِۗ ١٤

Artinya: Maka seketika itu mereka hidup kembali di bumi (yang baru). هَلْ اَتٰىكَ حَدِيْثُ مُوْسٰىۘ ١٥ Artinya: Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) kisah Musa?

اِذْ نَادٰىهُ رَبُّهٗ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًىۚ ١٦ Artinya: Ketika Tuhan memanggilnya (Musa) di lembah suci yaitu Lembah Tuwa; اِذْهَبْ اِلٰى فِرْعَوْنَ اِنَّهٗ طَغٰىۖ ١٧

Artinya: pergilah engkau kepada Fir‘aun! Sesungguhnya dia telah melampaui batas, فَقُلْ هَلْ لَّكَ اِلٰٓى اَنْ تَزَكّٰىۙ ١٨ Artinya: Maka katakanlah (kepada Fir‘aun), “Adakah keinginanmu untuk membersihkan diri (dari kesesatan),

وَاَهْدِيَكَ اِلٰى رَبِّكَ فَتَخْشٰىۚ ١٩ Artinya: dan engkau akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar engkau takut kepada Nya?” Artinya: Lalu (Musa) memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar.

فَكَذَّبَ وَعَصٰىۖ ٢١ Artinya: Tetapi dia (Fir‘aun) mendustakan dan mendurhakai. ثُمَّ اَدْبَرَ يَسْعٰىۖ ٢٢

Artinya: Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa). فَحَشَرَ فَنَادٰىۖ ٢٣ Artinya: Kemudian dia mengumpulkan (pembesar pembesarnya) lalu berseru (memanggil kaumnya).

فَقَالَ اَنَا۠ رَبُّكُمُ الْاَعْلٰىۖ ٢٤ Artinya: (Seraya) berkata, “Akulah tuhanmu yang paling tinggi.” فَاَخَذَهُ اللّٰهُ نَكَالَ الْاٰخِرَةِ وَالْاُوْلٰىۗ ٢٥

Artinya: Maka Allah menghukumnya dengan azab di akhirat dan siksaan di dunia. اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَعِبْرَةً لِّمَنْ يَّخْشٰى ۗ ٢٦ Artinya: Sungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Allah).

ءَاَنْتُمْ اَشَدُّ خَلْقًا اَمِ السَّمَاۤءُ ۚ بَنٰىهَاۗ ٢٧ Artinya: Apakah penciptaan kamu yang lebih hebat ataukah langit yang telah dibangun Nya? رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوّٰىهَاۙ ٢٨

Artinya: Dia telah meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya, وَاَغْطَشَ لَيْلَهَا وَاَخْرَجَ ضُحٰىهَاۖ ٢٩ Artinya: dan Dia menjadikan malamnya (gelap gulita), dan menjadikan siangnya (terang benderang).

Artinya: Dan setelah itu bumi Dia hamparkan. اَخْرَجَ مِنْهَا مَاۤءَهَا وَمَرْعٰىهَاۖ ٣١ Artinya: Darinya Dia pancarkan mata air, dan (ditumbuhkan) tumbuh tumbuhannya.

وَالْجِبَالَ اَرْسٰىهَاۙ ٣٢ Artinya: Dan gunung gunung Dia pancangkan dengan teguh. مَتَاعًا لَّكُمْ وَلِاَنْعَامِكُمْۗ ٣٣

Artinya: (Semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk hewan hewan ternakmu. فَاِذَا جَاۤءَتِ الطَّاۤمَّةُ الْكُبْرٰىۖ ٣٤ Artinya: Maka apabila malapetaka besar (hari Kiamat) telah datang,

يَوْمَ يَتَذَكَّرُ الْاِنْسَانُ مَا سَعٰىۙ ٣٥ Artinya: yaitu pada hari (ketika) manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya, وَبُرِّزَتِ الْجَحِيْمُ لِمَنْ يَّرٰى ٣٦

Artinya: dan neraka diperlihatkan dengan jelas kepada setiap orang yang melihat. فَاَمَّا مَنْ طَغٰىۖ ٣٧ Artinya: Maka adapun orang yang melampaui batas,

وَاٰثَرَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۙ ٣٨ Artinya: dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, فَاِنَّ الْجَحِيْمَ هِيَ الْمَأْوٰىۗ ٣٩

Artinya: maka sungguh, nerakalah tempat tinggalnya. Artinya: Dan adapun orang orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya, فَاِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوٰىۗ ٤١

Artinya: maka sungguh, surgalah tempat tinggal(nya). يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرْسٰىهَاۗ ٤٢ Artinya: Mereka (orang orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari Kiamat, “Kapankah terjadinya?”

فِيْمَ اَنْتَ مِنْ ذِكْرٰىهَاۗ ٤٣ Artinya: Untuk apa engkau perlu menyebutkannya (waktunya)? اِلٰى رَبِّكَ مُنْتَهٰىهَاۗ ٤٤

Artinya: Kepada Tuhanmulah (dikembalikan) kesudahannya (ketentuan waktunya). اِنَّمَآ اَنْتَ مُنْذِرُ مَنْ يَّخْشٰىهَاۗ ٤٥ Artinya: Engkau (Muhammad) hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya (hari Kiamat).

كَاَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوْٓا اِلَّا عَشِيَّةً اَوْ ضُحٰىهَا ٤٦ Artinya: Pada hari ketika mereka melihat hari Kiamat itu (karena suasananya hebat), mereka merasa seakan akan hanya (sebentar saja) tinggal (di dunia) pada waktu sore atau pagi hari. Artikel ini merupakan bagian dari

KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *